Mahkamah Agung Turun Tangan Soal Video Game

Jakarta - Peredaran video game bertema kekerasan sudah sangat mengkhawatirkan di California, Amerika Serikat (AS). Sampai-sampai, salah satu negara bagian AS itu merasa perlu membereskan kasus ini dengan membawanya ke tingkat Mahkamah Agung.

Dikutip detikINET dari Los Angeles Times, Selasa (02/11/2010), Mahkamah Agung memberikan pernyataan akan melarang penjualan video game kekerasan untuk anak di bawah umur. Pasalnya, game semacam itu memberi pengaruh buruk bagi generasi muda. Mereka juga mengutip hasil studi yang menemukan adanya korelasi antara kebiasaan melihat game kekerasan dan rangsangan perasaan agresi.

Mahkamah Agung mencontohkan salah satu game berjudul 'Postal 2,' sebuah game yang menampilkan karakter game berkacamata hitam dan bersenjata yang mengembara di sebuah kota untuk membantai semua orang yang ditemuinya.

Game sadis lainnya, menampilkan karakter remaja putri yang dipukuli sekop saat mereka memohon belas kasihan. Lantas pemain bisa mengencingi gadis itu bahkan menuangkan bensin ke tubuhnya dan membakarnya.

Hukum California sendiri mendefinisikan video game kekerasan adalah game yang didalamnya terdapat unsur pembunuhan, perpecahan atau seksual yang menyerang manusia.

Pekan ini, Mahkamah Agung akan mendengar banding dan perdebatan guna mencari pembenaran bahwa California bisa membatasi penjualan game kekerasan untuk anak-anak dan remaja.

Video game sangat populer di kalangan anak-anak dan remaja di AS, bahkan persentasenya mencapai dua pertiga rumah tangga di AS. Namun sayangnya, kebanyakan game menempatkan pemain dalam sebuah drama fantasi bersifat kekerasan.



by: detik.news
Read more...

AJABAR 3+ Powerpoint (ppt)

Read more...

Hari Sumpah Pemuda 28 Oktober

Hari Sumpah Pemuda jatuh pada tanggal 28 oktober setiap tahunnya atau hari ini,hari sumpah pemuda diperingati setiap tanggal ini karena tanggal ini merupakan tanggal dilahirkannya bangsa Indonesia.

Pada tanggal 28 oktober 1928 bangsa Indonesia dilahirkan dan tanggal ini dijadikan tanggal dengan julukan sumpah pemuda.Berikut penjelasan lengkap tentang hari sumpah pemuda yang diambil dari Wikipedia apa itu sumpah pemuda

Sumpah Pemuda merupakan bukti otentik bahwa pada tanggal 28 oktober 1928 Bangsa Indonesia dilahirkan, oleh karena itu seharusnya seluruh rakyat Indonesia memperingati momentum 28 oktober sebagai hari lahirnya bangsa Indonesia, proses kelahiran Bangsa Indonesia ini merupakan buah dari perjuangan rakyat yang selama ratusan tahun tertindas dibawah kekuasaan kaum kolonialis pada saat itu.

Kondisi ketertindasan inilah yang kemudia mendorong para pemuda pada saat itu untuk membulatkan tekad demi Mengangkat Harkat dan Martabat Hidup Orang Indonesia Asli, tekad inilah yang menjadi komitmen perjuangan rakyat Indonesia hingga berhasil mencapai kemerdekaannya 17 tahun kemudian yaitu pada 17 Agustus 1945.

Rumusan Sumpah Pemuda ditulis Moehammad Yamin pada sebuah kertas ketika Mr. Sunario, sebagai utusan kepanduan tengah berpidato pada sesi terakhir kongres. Sumpah tersebut awalnya dibacakan oleh Soegondo dan kemudian dijelaskan panjang-lebar oleh Yamin.(wikipedia)

hari sumpah pemuda

hari sumpah pemuda

hari sumpah pemuda

hari sumpah pemuda

 foto foto dari google image
Ada 2 isi sumpah pemuda yang versi orisinil dan sudah disempurnakan :

1 . Sumpah Pemuda Versi Orisinal 
Pertama
Kami poetera dan poeteri Indonesia, mengakoe bertoempah darah jang satoe, tanah Indonesia.
Kedoea
Kami poetera dan poeteri Indonesia, mengakoe berbangsa jang satoe, bangsa Indonesia.
Ketiga
Kami poetera dan poeteri Indonesia, mendjoendjoeng bahasa persatoean, bahasa Indonesia.
2.Sumpah pemuda yang sudah disempurnakan
Pertama
Kami putra dan putri Indonesia, mengaku bertumpah darah yang satu, tanah air Indonesia.
Kedua
Kami putra dan putri Indonesia, mengaku berbangsa yang satu, bangsa Indonesia.
Ketiga
Kami putra dan putri Indonesia, menjunjung tinggi bahasa persatuan, bahasa Indonesia.
Ayo para pemuda peringati Hari Sumpah Pemuda dengan semangat belajar hehehe...:D 
Sumber red: (id.wikipedia.com)









Read more...

Pengaruh Globalisasi Terhadap Nilai-nilai Nasionalisme

  • Globalisasi adalah suatu proses tatanan masyarakat yang mendunia dan tidak mengenal batas wilayah.
  • Globalisasi pada hakikatnya adalah suatu proses dari gagasan yang dimunculkan, kemudian ditawarkan untuk diikuti oleh bangsa lain yang akhirnya sampai pada suatu titik kesepakatan bersama dan menjadi pedoman bersama bagi bangsa- bangsa di seluruh dunia. (Menurut Edison A. Jamli dkk.Kewarganegaraan.2005)
Menurut pendapat Krsna (Pengaruh Globalisasi Terhadap Pluralisme Kebudayaan Manusia di Negara Berkembang.internet.public jurnal.september 2005). Sebagai proses, globalisasi berlangsung melalui dua dimensi dalam interaksi antar bangsa, yaitu dimensi ruang dan waktu. Ruang makin dipersempit dan waktu makin dipersingkat dalam interaksi dan komunikasi pada skala dunia. Globalisasi berlangsung di semua bidang kehidupan seperti bidang ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya, pertahanan keamanan dan lain- lain. Teknologi informasi dan komunikasi adalah faktor pendukung utama dalam globalisasi. Dewasa ini, perkembangan teknologi begitu cepat sehingga segala informasi dengan berbagai bentuk dan kepentingan dapat tersebar  luas ke seluruh dunia.Oleh karena itu globalisasi tidak dapat kita hindari kehadirannya.
Kehadiran globalisasi tentunya membawa pengaruh bagi kehidupan suatu negara termasuk Indonesia. Pengaruh tersebut meliputi dua sisi yaitu pengaruh positif dan pengaruh negatif. Pengaruh globalisasi di berbagai bidang kehidupan seperti kehidupan politik, ekonomi, ideologi, sosial budaya dan lain- lain akan mempengaruhi nilai- nilai nasionalisme terhadap bangsa.
  • Pengaruh positif globalisasi terhadap nilai- nilai nasionalisme
    1. Dilihat dari globalisasi politik, pemerintahan dijalankan secara terbuka dan demokratis. Karena pemerintahan adalah bagian dari suatu negara, jika pemerintahan djalankan secara jujur, bersih dan dinamis tentunya akan mendapat tanggapan positif dari rakyat. Tanggapan positif tersebut berupa rasa nasionalisme terhadap negara menjadi meningkat.
    2. Dari aspek globalisasi ekonomi, terbukanya pasar internasional, meningkatkan kesempatan kerja dan meningkatkan devisa negara. Dengan adanya hal tersebut akan meningkatkan kehidupan ekonomi bangsa yang menunjang kehidupan nasional bangsa.
    3. Dari globalisasi sosial budaya kita dapat meniru pola berpikir yang baik seperti etos kerja yang tinggi dan disiplin dan Iptek dari bangsa lain yang sudah maju untuk meningkatkan kemajuan bangsa yang pada akhirnya memajukan bangsa dan akan mempertebal rasa nasionalisme kita terhadap bangsa.
  • Pengaruh negatif globalisasi terhadap nilai- nilai nasionalisme
    1. Globalisasi mampu meyakinkan masyarakat Indonesia bahwa liberalisme dapat membawa kemajuan dan kemakmuran. Sehingga tidak menutup kemungkinan berubah arah dari ideologi Pancasila ke ideologi liberalisme. Jika hal tesebut terjadi akibatnya rasa nasionalisme bangsa akan hilang
    2. Dari globalisasi aspek ekonomi, hilangnya rasa cinta terhadap produk dalam negeri karena banyaknya produk luar negeri (seperti Mc Donald, Coca Cola, Pizza Hut,dll.) membanjiri di Indonesia. Dengan hilangnya rasa cinta terhadap produk dalam negeri menunjukan gejala berkurangnya rasa nasionalisme masyarakat kita terhadap bangsa Indonesia.
    3. Mayarakat kita khususnya anak muda banyak yang lupa akan identitas diri sebagai bangsa Indonesia, karena gaya hidupnya cenderung meniru budaya barat yang oleh masyarakat dunia dianggap sebagai kiblat.
    4. Mengakibatkan adanya kesenjangan sosial yang tajam antara yang kaya dan miskin, karena adanya persaingan bebas dalam globalisasi ekonomi. Hal tersebut dapat menimbulkan pertentangan antara yang kaya dan miskin yang dapat mengganggu kehidupan nasional bangsa.
    5. Munculnya sikap individualisme yang menimbulkan ketidakpedulian antarperilaku sesama warga. Dengan adanya individualisme maka orang tidak akan peduli dengan kehidupan bangsa.
Pengaruh- pengaruh di atas memang tidak secara langsung berpengaruh terhadap nasionalisme. Akan tetapi secara keseluruhan dapat menimbulkan rasa nasionalisme terhadap bangsa menjadi berkurang atau hilang. Sebab globalisasi mampu membuka cakrawala masyarakat secara global. Apa yang di luar negeri dianggap baik memberi aspirasi kepada masyarakat kita untuk diterapkan di negara kita. Jika terjadi maka akan menimbulkan dilematis. Bila dipenuhi belum tentu sesuai di Indonesia. Bila tidak dipenuhi akan dianggap tidak aspiratif dan dapat bertindak anarkis sehingga mengganggu stabilitas nasional, ketahanan nasional bahkan persatuan dan kesatuan bangsa.
  • Pengaruh Globalisasi Terhadap Nilai Nasionalisme di Kalangan Generasi Muda
Arus globalisasi begitu cepat merasuk ke dalam masyarakat terutama di kalangan muda. Pengaruh globalisasi terhadap anak muda juga begitu kuat. Pengaruh globalisasi tersebut telah membuat banyak anak muda kita kehilangan kepribadian diri sebagai bangsa Indonesia. Hal ini ditunjukkan dengan gejala- gejala yang muncul dalam kehidupan sehari- hari anak muda sekarang.
Dari cara berpakaian banyak remaja- remaja kita yang berdandan seperti selebritis yang cenderung ke budaya Barat. Mereka menggunakan pakaian yang minim bahan yang memperlihatkan bagian tubuh yang seharusnya tidak kelihatan. Pada hal cara berpakaian tersebut jelas- jelas tidak sesuai dengan kebudayaan kita. Tak ketinggalan gaya rambut mereka dicat beraneka warna. Pendek kata orang lebih suka jika menjadi orang lain dengan cara menutupi identitasnya. Tidak banyak remaja yang mau melestarikan budaya bangsa dengan mengenakan pakaian yang sopan sesuai dengan kepribadian bangsa.
Teknologi internet merupakan teknologi yang memberikan informasi tanpa batas dan dapat diakses oleh siapa saja. Apa lagi bagi anak muda internet sudah menjadi santapan mereka sehari- hari. Jika digunakan secara semestinya tentu kita memperoleh manfaat yang berguna. Tetapi jika tidak, kita akan mendapat kerugian. Dan sekarang ini, banyak pelajar dan mahasiswa yang menggunakan tidak semestinya. Misal untuk membuka situs-situs porno. Bukan hanya internet saja, ada lagi pegangan wajib mereka yaitu handphone. Rasa sosial terhadap masyarakat menjadi tidak ada karena mereka lebih memilih sibuk dengan menggunakan handphone.
Dilihat dari sikap, banyak anak muda yang tingkah lakunya tidak kenal sopan santun dan cenderung cuek tidak ada rasa peduli terhadap lingkungan. Karena globalisasi menganut kebebasan dan keterbukaan sehingga mereka bertindak sesuka hati mereka. Contoh riilnya adanya geng motor anak muda yang melakukan tindakan kekerasan yang menganggu ketentraman dan kenyamanan masyarakat.
Jika pengaruh-pengaruh di atas dibiarkan, mau apa jadinya genersi muda tersebut? Moral generasi bangsa menjadi rusak, timbul tindakan anarkis antara golongan muda. Hubungannya dengan nilai nasionalisme akan berkurang karena tidak ada rasa cinta terhadap budaya bangsa sendiri dan rasa peduli terhadap masyarakat. Padahal generasi muda adalah penerus masa depan bangsa. Apa akibatnya jika penerus bangsa tidak memiliki rasa nasionalisme?
Berdasarkan analisa dan uraian di atas pengaruh negatif globalisasi lebih banyak daripada pengaruh positifnya. Oleh karena itu diperlukan langkah untuk mengantisipasi pengaruh negatif globalisasi terhadap nilai nasionalisme.
  • Antisipasi Pengaruh Negatif Globalisasi Terhadap Nilai Nasionalisme
Langkah- langkah untuk mengantisipasi dampak negatif globalisasi terhadap nilai- nilai nasionalisme antara lain yaitu :
  1. Menumbuhkan semangat nasionalisme yang tangguh, misal semangat mencintai produk dalam negeri.
  2. Menanamkan dan mengamalkan nilai- nilai Pancasila dengan sebaik- baiknya.
  3. Menanamkan dan melaksanakan ajaran agama dengan sebaik- baiknya.
  4. Mewujudkan supremasi hukum, menerapkan dan menegakkan hukum dalam arti sebenar- benarnya dan seadil- adilnya.
  5. Selektif terhadap pengaruh globalisasi di bidang politik, ideologi, ekonomi, sosial budaya bangsa.
Dengan adanya langkah- langkah antisipasi tersebut diharapkan mampu menangkis pengaruh globalisasi yang dapat mengubah nilai nasionalisme terhadap bangsa. Sehingga kita tidak akan kehilangan kepribadian bangsa.


Referensi
Jamli, Edison dkk.Kewarganegaraan.2005.Jakarta: Bumi Akasara
Read more...

Perkembangan Jaringan Sosial Facebook Terhadap Dunia Remaja

      Facebook adalah salah satu situs web jaringan sosial yang diluncurkan pada 4 Februari 2004 dan didirikan oleh Mark Zuckerberg, seorang lulusan Harvard dan mantan murid Ardsley High School. Keanggotaannya pada awalnya dibatasi untuk siswa dari Harvard College. Dalam dua bulan selanjutnya, keanggotaannya diperluas ke sekolah lain di wilayah Boston (Boston College, Boston University, MIT, Tufts), Rochester, Stanford, NYU, Northwestern, dan semua sekolah yang termasuk dalam Ivy League. Banyak perguruan tinggi lain yang selanjutnya ditambahkan berturut-turut dalam kurun waktu satu tahun setelah peluncurannya. Akhirnya, orang-orang yang memiliki alamat surat-e suatu universitas (seperti .edu, .ac.uk, dll) dari seluruh dunia dapat juga bergabung dengan situs ini.

Selanjutnya dikembangkan pula jaringan untuk sekolah-sekolah tingkat atas dan beberapa perusahaan besar. Sejak 11 September 2006, orang dengan dengan alamat surat-e apa pun dapat mendaftar di Facebook.Pengguna dapat memilih untuk bergabung dengan satu atau lebih jaringan yang tersedia, seperti berdasarkan sekolah tingkat atas, tempat kerja, atau wilayah geografis.
Hingga Juli 2007, situs ini memiliki jumlah pengguna terdaftar paling besar di antara situs-situs yang berfokus pada sekolah dengan lebih dari 34 juta anggota aktif yang dimilikinya dari seluruh dunia. Dari September 2006 hingga September 2007, peringkatnya naik dari posisi ke-60 ke posisi ke-7 situs paling banyak dikunjungi, dan merupakan situs nomor satu untuk foto di Amerika Serika, mengungguli situs publik lain seperti Flickr, dengan 8,5 juta foto dimuat setiap harinya.
1. Pengaruh positif :
* Keep in Contact (tetap terjaga komunikasinya).. Secara, kirim kirim comment n kirim message.. sebenernya kebanyakan kirim kirim comments (dulu testimonial).. Apalagi di facebook, kan bisa chat juga tanpa ada software yang repot harus didonlot n di instol..
* Menambah wawasan iptek.. ia donk, kan kita mau ga mau harus belajar dulu cara bikin e-mail, terus gimana cara sign in, cara sign out/log out.. cara upload foto, cara embed media, cara update profile, cara add request, cara tag foto.. macem-macem!..
* Jadi kenal sama yang tadinya ga kenal.. di dunia maya , semua orang pasti berani! .. biasanya yang diem di dunia nyata, bisa jadi aktif banget di dunia maya (internet).. kalo chatting ya ceplos-ceplosan.. di friendster bebas mau ngirim comment apa ama orang itu(asal jangan spam)..Jadi orang-orang pada berani kenalan ama yang ga kenal..
* Jadi lebih kreatif.. contohnya di friendster, kita harus kreatif n rajin-rajin update profile kita.. kalo ga, orang bakal bosen..kreatif nya dalam hal mengubah tampilan layout, ato dengan text yang menarik.. dengan tidak langsung, itu udah belajar dengan yang namanya “html code”..kalo di facebook, ehem.. maen pet society..hahaa..jadi lebih kreatif~!!dijamin..
2. Pengaruh negatif:
* Menjadikannya sebagai prioritas utama.. Setiap hari pasti buka friendster n facebook!!..buat apa? buat ngecheck comment ..kalo ga , nanti orang yang ngirim comment ntu bakalan marah.. daripada kena batunya , mending langsung bales.. well, itu satu dari banyak alesan kenapa orang buka friendster tiap hari.. akibatnya : biaya internet mahal, ibu minum baygon..
* Memiliki rasa ingin tahu yang berlebihan terhadap privasi orang.. Jaman sekarang, comment bukan dipake lagi buat mengkritik atau mengomentari orang itu.. 70%nya malahan NGEGOSIP..hehe.. ia, ngegosip..jadi orang yang ga tau masalah itu, pengen tau masalahnya.. itu sama aja ngeliat privasi orang kan?
* Komunikasi terhadap keluarga MENGURANG.. Pas asik-asiknya lagi ngirim comment.. lagi liat profil orang.. ada yang ngajak ngobrol tuh..misalnya si kakak.. nah, coba rasain tuh kalo dicuekin..soalnya otak kita pokusnya ama layar monitor komputer aja..kaka bakalan merasa terbuang,terpojokkan karena didiemin terus sepanjang hari ama adenya.. kecewa ga coba?..untungnya kaka gw bae bae + sabar.. heehee.




Read more...

Pengaruh Rokok bagi Tubuh

42-20321147     Merokok sudah merupakan hal yang biasa kita jumpai saat ini dan di mana saja, baik pria dan wanita dewasa, remaja, dan bahkan sekarang ini sudah menimpa anak-anak di bawah umur. Kebiasaan ini sudah begitu luas dilakukan baik dalam lingkungan berpendidikan tinggi maupun berpendidikan rendah. Merokok juga sudah menjadi masalah yang kompleks yang menyangkut aspek psikologis dan gejala sosial hampir di seluruh dunia. Banyak penelitian yang sudah dilakukan dan malah justru disadari bahwa merokok dapat mengganggu kesehatan tubuh bagi siapa pun baik perokok itu sendiri (perokok aktif) dan juga orang lain yang berada di dekatnya (perokok pasif). Selain itu merokok juga dapat menimbulkan berbagai macam pengaruh di dalam tubuh sehingga mengakibatkan suatu penyakit dan mengganggu kesehatan. Merokok juga dapat menyebabkan serangan jantung, stroke, gangguan saluran pernapasan, impotensi, gangguan kehamilan, kematian mendadak, dan lain sebagainya. Pada intinya merokok tidak berguna. Akan tetapi banyak para perokok tidak menyadari akan bahaya yang terkandung di dalamnya.
Pengaruh Merokok Terhadap Mulut
Merokok terutama dapat menimbulkan penyakit kardiovaskuler dan kanker, baik kanker paru-paru, oesophagus, laryng, dan rongga mulut. Kanker di dalam rongga mulut biasanya dimulai dengan adanya iritasi dari produk-produk rokok yang dibakar dan dihisap. Iritasi ini menimbulkan lesi putih yang tidak sakit. Selain itu merokok juga dapat menimbulkan kelainan-kelainan rongga mulut misalnya pada lidah, gusi, mukosa mulut, gigi, dan langit-langit yang berupa stomatitis nikotina dan infeksi jamur. Asap rokok mengandung komponen-komponen dan zat-zat yang berbahaya bagi tubuh. Banyaknya komponen tergantung pada tipe tembakau, temperatur pembakaran, panjang rokok, porositas kertas pembungkus, bumbu rokok serta ada tidaknya filter. Sedangkan zat-zat yang berbahaya berupa gas-gas dan partikel-partikel. Asap rokok yang kita hisap 90% mengandung berbagai gas seperti N2, O2, CO2, 10% sisanya mengandung partikel tertentu seperti ter, nikotin, dan lain-lain. Partikel dalam asap rokok yang dapat menyebabkan kanker (bersifat karsinogenik) adalah tar.
Pengaruh Merokok Terhadap Lidah
Pada perokok berat, merokok menyebabkan rangsangan pada papilafiliformis (tonjolan atau juntai pada lidah bagian atas) sehingga menjadi lebih panjang (hipertropi). Di sini hasil pembakaran rokok yang berwarna hitam kecoklatan mudah dideposit, sehingga perokok sukar merasakan rasa pahit, asin, dan manis, karena rusaknya ujung sensoris dari alat perasa (tastebuds).
Pengaruh Merokok Terhadap Gusi
Jumlah karang gigi pada perokok cenderung lebih banyak daripada yang bukan perokok. Karang gigi yang tidak dibersihkan dapat menimbulkan berbagai keluhan seperti gingivitis atau gusi berdarah. Disamping itu hasil pembakaran rokok dapat menyebabkan gangguan sirkulasi peredaran darah ke gusi sehingga mudah terjangkit penyakit.
Penebalan Mukosa Akibat Merokok
Merokok merupakan salah satu faktor penyebab leukoplakia yaitu suatu bercak putih atau plak pada mukosa mulut yang tidak dapat dihapus. Hal ini bisa dijumpai pada usia 30-70 tahun yang mayoritas penderitanya pria terutama yang perokok. Menurut penelitian Silverman dari semua kasus leukoplakia 95% adalah perokok. Iritasi yang terus menerus dari hasil pembakaran tembakau menyebabkan penebalan pada jaringan mukosa mulut. Sebelum gejala klinis terlihat, iritasi dari asap tembakau ini menyerang sel-sel epitel mukosa sehingga aktivitasnya meningkat. Gejala ini baru terlihat bila aktivitas selluler bertambah dan epitel menjadi tebal, terutama tampak pada mukosa bukal (mukosa yang menghadap pipi) dan pada dasar mulut. Perubahan mukosa mulut terlihat sebagai bercak putih. Bercak putih tersebut disebabkan karena epitel yang tebal jenuh dengan saliva (air ludah). Para ahli mengatakan bahwa leukoplakia merupakan lesi pra-ganas di dalam mulut. Perubahan leukoplakia menjadi ganas 3-6%.
Noda atau Stain Akibat Rokok
Gigi dapat berubah warna karena tembakau. Pada mulanya noda ini dianggap disebabkan oleh nikotin, tetapi sebetulnya adalah hasil pembakaran tembakau yang berupa tar. Nikotin sendiri tidak berwarna dan mudah larut. Shafer dan kawan-kawan mengatakan bahwa warna coklat terjadi pada perokok biasa, sedang warna hitam terjadi pada perokok yang menggunakan pipa. Noda-noda tersebut mudah dibersihkan karena hanya terdapat di dataran luar gigi. Tetapi pada orang yang merokok selama hidupnya, noda tersebut dapat masuk ke lapisan email gigi bagian superficial dan sukar untuk dihilangkan. Kebiasaan merokok sangat mempengaruhi kesehatan mulut terutama perubahan mukosa (selaput lendir). Kebanyakan, kanker di dalam mulut dimulai dengan perubahan mukosa. Perubahan ini tidak menimbulkan rasa sakit (lesi pra-ganas) sehingga tidak diperhatikan sampai keadaan menjadi lanjut. Oleh karena itu jika terdapat bercak putih, sedini mungkin datang ke dokter gigi.
Biasakan memeriksa gigi setiap 6 bulan sekali, meskipun tidak mengalami keluhan. Dan yang paling penting adalah kemauan yang keras untuk menghilangkan kebiasaan merokok, jika perlu konsultasi dengan dokter.Selain pengaruh di atas, masih banyak akibat-akibat negatif yang didapatkan dari merokok. Sesungguhnya akibat negatif dari rokok sudah mulai terasa pada waktu orang baru mulai menghisap rokok.
CO, tar, dan nikotin tersebut berpengaruh terhadap syaraf yang menyebabkan: rasa gelisah, tangan gemetar (tremor), cita rasa atau selera makan berkurang, ibu hamil yang suka merokok kemungkinan dapat keguguran kandungannya.
Tar dan Asap Rokok
Tar dan asap rokok dapat merangsang jalannya pernapasan, sehingga tar tertimbun pada saluran pernapasan yang dapat menyebabkan batuk atau sesak napas. Tar yang menempel di jalan napas dapat menyebabkan kanker jalan napas, lidah, atau bibir.
Nikotin
Nikotin merangsang bangkitnya adrenalin hormon dari anak ginjal yang dapat menyebabkan jantung berdebar-debar, meningkatkan tekanan darah serta kadar kolesterol dalam darah, rentan dengan terjadinya serangan jantung.
Gas CO
Gas CO juga berpengaruh negatif terhadap jalannya napas dari pembuluh darah, CO lebih mudah terikat pada hemoglobin daripada oksigen. Oleh sebab itu, darah orang yang kemasukan CO banyak akan berkurang daya angkutnya bagi oksigen dan orang dapat meninggal dunia karena keracunan CO. Pada seorang perokok tidak akan sampai terjadi keracunan CO, namun pengaruh CO yang dihirup oleh perokok sedikit demi sedikit, dengan lambat namun pasti akan berpengaruh negatif.




Read more...

Bahaya Merokok bagi Remaja

Di era globalisasi ini, banyak sekali masalah yang bermunculan dalam pergaulan dimasa remaja. Baik dari segi fisik, social, mental, jiwa, dan yang lainnya. Dari kalangan atas hingga kalangan bawah.Masalah masalah tersebut antara lain seperti narkoba, miras, merokok, free sex, dan sebagainya yang berujung pada kriminalitas.
Merokok merupakan kebiasaaan buruk yang dilakukan sejak zaman ditemukannya tembakau, Pada awalnya merokok hanya bertujuan untuk menghangatkan tubuh. Namun, lama kelamaan kebiasaan itu menjadi berubah tujuan yaitu sebagai kebutuhan yang tidak bisa ditingggalkan atau dapat dikatakan kecanduan. Tanpa ada tembakau seakan-akan tak ada kenikmatan tersendiri. Hal ini berlanjut hingga zaman revolusi industri di Inggris.hingga bermunculan pabrik-pabrik rokok sampai menyebar di seluruh dunia.
Dalam event apapun, rokok selalu menjadi penyandang dana, sehingga kehadiran rokok seakan-akan menjadi hal yang legal dan mendapat dukungan dari berbagai pihak. Terutama dari kaum lelaki, karena merekalah orang-orang yang suka mengkonsumsi rokok,namun meskipun demikian, tidak semua kaum lelaki suka akan hal itu. Kebanyakan orang-orang yang sudah bekerja suka mengkonsumsi rokok. Hingga mereka tak sadar bahwa mereka telah merusak generasi penerus bangsa kita. Karena sekarang rokok telah merambah sampai pelajar baik SMA, SMP, bahkan anak SD pun sudah merokok. Sungguh memprihatinkan kondisi seperti ini. Mereka menganggap bahwa dengan merokok, mereka dapat dikatakan “gaul” dan gentlement. Di lain pihak mereka tidak tahu betapa besarnya dampak dari merokok,dalam segi social seperti contohnya mereka seenaknya menggunakan uang saku dan SPP hingga mereka melakukan perbuatan yang asusila ,seperti mengompas, mencuri dsb.
Di segi kesehatan rokok dapat menimbulkan efek negative bagi perokok aktif maupun perokok pasif, karena setiap hisapan menimbulkan nikotin dan karbonmonoksida yang sangat berbahaya bagi keduanya terutama bagi perokok aktif. Yang dapat menimbulkan berbagai penyakit kronis, seperti kanker, serangan jantung, hingga meninggal dunia.
Dan di segi pergaulan para perokok dapat dengan mudah menularkan, menawarkan ataupun mempengaruhi tentang merokok kepada manusia lain, tanpa susah payah. Maka dari itu mulai sekarang marilah kita bersama-sama memberantas dan menghimbau kepada semua orangagar tidak merokok. Agar generasi penerus kita menjadi lebih baik dan menjauhkan diri dari budaya merokok. Baik dengan cara bersosialisasi, melihat para perokok dan memberikan pengarahan tentang bahaya rokok, ataupun yang lainnya.
sumber : Tovic’s Blog
Read more...

Married By Accident (MBA)

MBA! hmmm.wahhhhhhh wahh. lagi lagi bahas cinta dan cinta ya, abisnya aku suka banget sama artikel cinta, di tambah lagi seorang teman memintaku menulis artikel ini tentang MBA. pertama aku fikir MBA adalah semacam satuan gabungan polisi atau semacam itulah, pokoknya yang bersangkutan dengan itu, ternyata MBA itu yang namanya kecelakaan yang berbeda haha.. ada ada aja orang menciptakan nama, yah ini adalah sebuah kecelakaan tapi kecelakaan kok di sengaja ya.. :lol: .
Married by accident begitulah orang orang menyebutnya, menikah bukan karena sebuah acara yang di rencanakan jauh-jauh hari, penuh persiapan dan penuh dengan kekidmatan, malah “kecelakaan” kecil fatal itu yang jadi sebabnya.

sebelumnya aku menulis seperti ini bukan karena pengalaman, atau yang sejenisnya. namun bagiku menulis artikel MBA adalah sebuah tantangan, setelah browsing sana sini karena penasaran, ada beberapa hal yang menjadi penyebabnya.
- kurangnya pengawasan/perhatian orang tua.
rumah adalah contoh bagi seorang yang tinggal didalamnya, ibu sebagai perpusatakaan hidup bagi putra putrinya, dan ayah adalah sesosok yang harus penuh dengan kebijaksanaan dimata anak-anaknya. jika salah satu diantara yang lain ini enggak seimbang, menurut pandangan dan opiniku, hal ini.akan sangat berpengaruh bagi perkembangan mental dan juga jiwanya. setauku, hingga saat ini masih banyak sekali orang tua yang tak menyadarinya. dampaknya anak akan mencari kedamaian di luar rumah yang belum tentu baik, rumah adalah istana, jika istana itu penuh dengan kemurkaan, siapa yang betah ?
- Internet
di dunia internet semuanya serba mudah, semakin terbuka dunia, semakin maraknya orang-orang yang enggak bertanggung jawab dengan perbuatannya, Video porno gampang di dapat, situs-situs yang kurang bermoralpun mudah di akses.
- Pergaulan.
Pergaulan yang tak bernorma sudah barang tentu menjadi jalan baik untuk berbuat yang gak seharusnya. bahkan mungkin jika seseorang itu melakukan hal diluar batas, dalam pergaulan tersebut dianggap “biasa saja” jika semuanya sudah menjadi biasa biasa saja, silahkan berfikir sendiri hidup tanpa norma dan hanya mengandalakan hari ini, hari ini dan hari ini, esok hanya akan datang untuk esok dan itu bukan untuk difikirkan hari ini. bagaimana kelak jadinya penerus kehidupan ini, jika semuanya berdasar pada kata Biasa saja tanpa bernorma ? itu hanya contoh kecil.
tidakkah mereka [pelaku] berfikir akibatnya sebelum melakukan hal yang tak boleh dilakukan sebelum ikatan perkawinan atau ikatan pernikahan itu terjadi ?
bagaimana dengan nasib dan status anak-anak mereka kelak?
anak yang tak tau apa-apa pun akan terseret dengan maslah bapak ibunya yang menikah karena MBA.
bagaimana pandangan orang lain terhadap sang pelaku ?
dimana nama baik keluarga sang pelaku itu berada ?
itu adalah contoh hukuman di dunia, bagaimana kelak di akherat ?
dengan 1 kali tindakan yang akan menghancurkan seluruh kehidupan, masih bisakah itu di sebut “hanya sebuah kecelakaan ?”, apakah ketika beradu pandang dengan seseorang dan melakukan hal yang tak seharusnya itu tanpa sebuah dorongan, tentu saja dorongan setan dan kurangnya iman dalam diri sang pelaku menjadi penyebab utamanya.
sebisa mungkin, mari kita belajar menjadi remaja yang sehat, bergaul dengan orang-orang yang baik, memanfaatkan waktu sebaik mungkin. bagiku pribadi menjaga kehormatan adalah hal wajib bagi setiap wanita, karena wanita adalah bentuk keindahan yang harus di jaga dengan banyak cara tanpa merusak citra dan harga diri.
“laki-laki itu akan senang dengan seorang wanita yang pandai menjaga kehormatan diri dan keluarganya”
dan begitu kata ibu saya, dan masih ada dalam fikiran ini sampai sekarang. mari belomba dalam kebaikan, jauhin MBA, jauhin pergaulan yang tak bernorma, dan gunakan mudahnya menggengam dunia dengan Internet hanya dengan hal-hal yang kurang baik, Berfikirlah dan berpikir seribu kali  atau bahkan sejuta x sebelum melakukan sex bebas atau hal buruk lain semacamnya :) .
Hidup Wanita, karena dirimu Berharga! dan kau akan menjadi ibu kelak dan surga anak2mu dibawah telapak kakimu.........................................................................................
Read more...

Dampak Perilaku Seks Remaja

Sudah menjadi maklum, remaja memang sosok yang sangat menarik untuk diperbincangkan. Kenapa?. Remaja masa pencarian jati diri yang mendorongnya mempunyai rasa keingintahuan yang tinggi, ingin tampil menonjol, dan diakui eksistensinya. Namun disisi lain remaja mengalami ketidakstabilan emosi sehingga mudah dipengaruhi teman dan mengutamakan solidaritas kelompok. Diusia remaja, akibat pengaruh hormonal, juga mengalami perubahan fisik yang cepat dan mendadak. Perubahan ini ditunjukkan dari perkembangan organ seksual menuju kesempurnaan fungsi serta tumbuhnya organ genetalia sekunder. Hal ini menjadikan remaja sangat dekat dengan permasalahan seputar seksual. Namun terbatasnya bekal yang dimiliki menjadikan remaja memang masih memerlukan perhatian dan pengarahan.

Ketidakpekaan orang tua dan pendidik terhadap kondisi remaja menyebabkan remaja sering terjatuh pada kegiatan tuna sosial. Ditambah lagi keengganan dan kecanggungan remaja untuk bertanya pada orang yang tepat semakin menguatkan alasan kenapa remaja sering bersikap tidak tepat terhadap organ reproduksinya. Data menunjukkan dari remaja usia 12-18 tahun, 16% mendapat informasi seputar seks dari teman, 35% dari film porno, dan hanya 5% dari orang tua.


Potret Remaja di Usianya

Remaja dalam perkembangannya memerlukan lingkungan adaptip yang menciptakan kondisi yang nyaman untuk bertanya dan membentuk karakter bertanggung jawab terhadap dirinya. Ada kesan pada remaja, seks itu menyenangkan, puncak rasa kecintaan, yang serba membahagiakan sehingga tidak perlu ditakutkan. Berkembang pula opini seks adalah sesuatu yang menarik dan perlu dicoba (sexpectation).Terlebih lagi ketika remaja tumbuh dalam lingkungan mal-adaptif, akan mendorong terciptanya perilaku amoral yang merusak masa depan remaja. Dampak pergaulan bebas mengantarkan pada kegiatan menyimpang seperti seks bebas, tindak kriminal termasuk aborsi, narkoba, serta berkembangnya penyakit menular seksual (PMS).

Beberapa penelitian menunjukkan, remaja putra maupun putri pernah berhubungan seksual. Di antara mereka yang kemudian hamil pranikah mengaku taat beribadah. Penelitian di Jakarta tahun 1984 menunjukkan 57,3 persen remaja putri yang hamil pranikah mengaku taat beribadah. Penelitian di Bali tahun 1989 menyebutkan, 50 persen wanita yang datang di suatu klinik untuk mendapatkan induksi haid berusia 15-20 tahun. Menurut Prof. Wimpie, induksi haid adalah nama lain untuk aborsi. Sebagai catatan, kejadian aborsi di Indonesia cukup tinggi yaitu 2,3 juta per tahun. “ Dan 20 persen di antaranya remaja,” kata Guru Besar FK Universitas Udayana, Bali ini.

Penelitian di Bandung tahun 1991 menunjukkan dari pelajar SMP, 10,53 persen pernah melakukan ciuman bibir, 5,6 persen melakukan ciuman dalam, dan 3,86 persen pernah berhubungan seksual. Dari aspek medis, menurut Dr. Budi Martino L., SPOG, seks bebas memiliki banyak konsekwensi misalnya, penyakit menular seksual,(PMS), selain juga infeksi, infertilitas dan kanker. Tidak heranlah makin banyak kasus kehamilan pranikah, pengguguran kandungan, dan penyakit kelamin maupun penyakit menular seksual di kalangan remaja (termasuk HIV/AIDS).

Di Denpasar sendiri, menurut guru besar Fakultas Kedokteran Universitas Udayana, per November 2007, 441 wanita dari 4.041 orang dengan HIV/AIDS. Dari 441 wanita penderita HIV/AIDS ini terdiri dari pemakai narkoba suntik 33 orang, 120 pekerja seksual, 228 orang dari keluarga baik. Karena keadaan wanita penderita HIV/AIDS mengalami penurunan sistem kekebelan tubuh menyebabkan 20 kasus HIV/AIDS menyerang anak dan bayi yang dilahirkannya.

Tindakan remaja yang seringkali tanpa kendali menyebabkan bertambah panjangnya problem sosial yang dialaminya. Menurut WHO, di seluruh dunia, setiap tahun diperkirakan sekitar 40-60 juta ibu yang tidak menginginkan kehamilan melakukan aborsi. Setiap tahun diperkirakan 500.000 ibu mengalami kematian oleh kehamilan dan persalinan. Sekitar 30-50 % diantaranya meninggal akibat komplikasi abortus yang tidak aman dan 90 % terjadi di negara berkembang termasuk Indonesia.


Dampak Seks Bebas terhadap Kesehatan Fisik dan Psikologis Remaja

Pengetahuan remaja mengenai dampak seks bebas masih sangat rendah. Yang paling menonjol dari kegiatan seks bebas ini adalah meningkatnya angka kehamilan yang tidak diinginkan. Setiap tahun ada sekitar 2,3 juta kasus aborsi di Indonesia dimana 20 persennya dilakukan remaja. Di Amerika, 1 dari 2 pernikahan berujung pada perceraian, 1 dari 2 anak hasil perzinahan, 75 % gadis mengandung di luar nikah, setiap hari terjadi 1,5 juta hubungan seks dengan pelacuran. Di Inggris 3 dari 4 anak hasil perzinahan, 1 dari 3 kehamilan berakhir dengan aborsi, dan sejak tahun 1996 penyakit syphillis meningkat hingga 486%. Di Perancis, penyakit gonorhoe meningkat 170% dalam jangka waktu satu tahun. Di negara liberal, pelacuran, homoseksual/ lesbian, incest, orgy, bistiability, merupakan hal yang lumrah bahkan menjadi industri yang menghasilkan keuntungan ratusan juta US dolar dan disyahkan oleh undang-undang.

Lebih dari 200 wanita mati setiap hari disebabkan komplikasi pengguguran (aborsi) bayi secara tidak aman. Meskipun tindakan aborsi dilakukan oleh tenaga ahlipun masih menyisakan dampak yang membahayakan terhadap keselamatan jiwa ibu. Apalagi jika dilakukan oleh tenaga tidak profesional (unsafe abortion).

Secara fisik tindakan aborsi ini memberikan dampak jangka pendek secara langsung berupa perdarahan, infeksi pasca aborsi, sepsis sampai kematian. Dampak jangka panjang berupa mengganggu kesuburan sampai terjadinya infertilitas.

Secara psikologis seks pra nikah memberikan dampak hilangnya harga diri, perasaan dihantui dosa, perasaan takut hamil, lemahnya ikatan kedua belah pihak yang menyebabkan kegagalan setelah menikah, serta penghinaan terhadap masyarakat.


Bagaiamana Remaja Bersikap?

Hubungan seks di luar pernikahan menunjukkan tidak adanya rasa tanggung jawab dan memunculkan rentetan persoalan baru yang menyebabkan gangguan fisik dan psikososial manusia. Bahaya tindakan aborsi, menyebarnya penyakit menular seksual, rusaknya institusi pernikahan, serta ketidakjelasan garis keturunan. Kehidupan keluarga yang diwarnai nilai sekuleristik dan kebebasan hanya akan merusak tatanan keluarga dan melahirkan generasi yang terjauh dari sendi-sendi agama.

Sebagaimana apa yang diperingatkan Alloh dalam surat An-Nur: 21:

”Wahai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengikuti langkah-langkah syetan. Barang siapa yang mengikuti langkah syetan, maka sesungguhnya dia (syetan) menyuruh perbuatan yang keji dan mungkar. Kalau bukan karena karunia Alloh dan Rahmat-Nya kepadamu, niscaya tidak seorang pun diantara kamu bersih dari perbuatan keji dan mungkar itu) selama-lamanya, tetapi Alloh membersihkan siapa yang dikehendaki... (An-nuur (24):21)

Aktifitas seksual pada dasarnya adalah bagian dari naluri yang pemenuhannya sangat dipengaruhi stimulus dari luar tubuh manusia dan alam berfikirnya. Meminimalkan hal-hal yang merangsang, mengekang ledakan nafsu dan menguasainya. Masa remaja memang sangat memperhatikan masalah seksual. Banyak remaja yang menyukai bacaan porno, melihat film-film porno. Semakin bertambah jika mereka berhadapan dengan rangsangan seks seperti suara, pembicaran, tulisan, foto, sentuhan, dan lainnya. Hal ini akan mendorong remaja terjebak dengan kegiatan seks yang haram.

Perawatan organ reproduksi tidak identik dengan pemanfaatan tanpa kendali. Sistem organ reproduksi dalam pertumbuhannya sebagaimana organ lainnya, memerlukan masa tertentu yang berkesinambungan sehingga mencapai petumbuhan maksimal. Disinilah letak pentingnya pendampingan orang tua dan pendidik untuk memberi pemahaman yang benar tentang pertumbuhan organ reproduksi. Pemahaman remaja berkaitan dengan organ reproduksinya tentunya ditanamkan sesuai dengan kadar kemampuan logika dan umur mereka. Dengan demikian remaja tidak akan cemas ketika menghadapi peristiwa haid pertama, melewati masa premenstrual syndrome dengan aman, memahami hukum fiqh terkait dengan haid serta peristiwa lain yang mengiringi masa pubertas remaja.

Remaja juga harus bisa menjaga diri (isti’faaf). Hal ini mampu dilakukan pada remaja yang mempunyai kejelasan konsep hidup dalam menjalani hidupnya. Orang tua sejak usia dini harus menanamkan dasar yang kuat pada diri anak bahwa Alloh menciptakan manusia untuk beribadah kepada-Nya. Jika konsep hidup yang benar telah tertanam maka remaja akan memahami jati dirinya, menyadari akan tugas dan tanggung jawabnya, mengerti hubungan dirinya dengan lingkungaanya. Kualitas akhlak akan terus terpupuk dengan memahami batas-batas nilai, komitmen dengan tanggung jawab bersama dalam masyarakat. Remaja akan merasa damai di rumah yang terbangun dari keterbukaan, cinta kasih, saling memahami di antara sesama keluarga. Pengawasan dan bimbingan dari orang tua dan pendidik akan menghindarkan dari pergaulan bebas, komitmen terhadap aturan Alloh baik dalam aurot (pakaian), pergaulan antar lawan jenis, menghindari ikhtilath dan sebagainya. Bagaimana dengan anda? Walloohu a’lam bisshowab....



*Disampaikan pada Talk Show ”Sex before married Asik Kali Yee .....” Oleh Unit Kemuslimahan Lembaga Dakwah kampus Universitas Kanjuruhan Malang (Makalah tersedia di www.halalsehat.com )

** dr Nurul Muzayyanah, adalah pengelola www.halalsehat.com situs Kehalalan Produk dan Kesehatan, serta pengasuh Rubrik Bunga (Bincang untuk wanita dan keluarga) Mitra 97 FM Kota Batu, setiap hari Kamis jam 09.00 WIB.

Sumber :
dr. Nurul Muzayyanah
http://halalsehat.com/index.php/Remaja-Sukses/DAMPAK-PERILAKU-SEKS-BEBAS-BAGI-KESEHATAN-REMAJA-*.html
19 Mei 2008
Read more...

Etika Pergaulan Remaja dalam Pandangan Islam

     Islam telah mengatur perilaku dalam remaja. Perilaku tersebut merupakan batasan-batasan yang dilandasi nilai-nilai agama. Oleh karena itu perilaku tersebut harus diperhatikan, dipelihara, dan dilaksanakan oleh para remaja. Perilaku yang menjadi batasan dalam pergaulan adalah :

1. Menutup Aurat

Islam telah mewajibkan laki-laki dan perempuan untuk menutup aurot demi menjaga kehormatan diri dan kebersihan hati. Aurot merupakan anggota tubuh yang harus ditutupi dan tidak boleh diperlihatkan kepada orang yang bukan mahramnya terutama kepada lawan jenis agar tidak boleh kepada jenis agar tidak membangkitkan nafsu birahi serta menimbulkan fitnah.

Aurot bagi-bagi yaitu anggota tubuh antara pusar dan lutut sedangkan aurot bagi wanita yaitu seluruh anggota tubuh kecuali muka dan kedua telapak tangan.

Di samping aurot, Pakaian yang di kenakan tidak boleh ketat sehingga memperhatikan lekuk anggota tubuh, dan juga tidak boleh transparan atau tipis sehingga tembus pandang.

2. Menjauhi perbuatan zina

Pergaulan antara laki-laki dengan perempuan di perbolehkan sampai pada batas tidak membuka peluang terjadinya perbuatan dosa. Islam adalah agama yang menjaga kesucian, pergaulan di dalam islam adalah pergaulan yang dilandasi oleh nilai-nilai kesucian. Dalam pergaulan dengan lawan jenis harus dijaga jarak sehingga tidak ada kesempatan terjadinya kejahatan seksual yang pada gilirannya akan merusak bagi pelaku maupun bagi masyarakat umum. Dalam Al-Qur’an Allah berfirman dalam Surat Al-Isra’ ayat 32:

Artinya : “Dan janganlah kamu mendekati zina, Sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji. dan suatu jalan yang buruk”

Dalam rangka menjaga kesucian pergaulan remaja agar terhindar dari perbuatan zina, islam telah membuat batasan-batasan sebagai berikut :

a. Laki-laki tidak boleh berdua-duaan dengan perempuan yang bukan mahramnya. Jika laki-laki dan perempuan di tempat sepi maka yang ketiga adalah syetan, mula-mula saling berpandangan, lalu berpegangan, dan akhirnya menjurus pada perzinaan, itu semua adalah bujuk rayu syetan.

b. Laki-laki dan perempuan yang bukan muhrim tidak boleh bersentuhan secara fisik. Saling bersentuhan yang dilarang dalam islam adalah sentuhan yang disengaja dan disertai nafsu birahi. Tetapi bersentuhan yang tidak disengaja tanpa disertai nafsu birahi tidaklah dilarang.

Tata Cara Pergaulan Remaja

Semua agama dan tradisi telah mengatur tata cara pergualan remaja. Ajaran islam sebagai pedoman hidup umatnya, juga telah mengatur tata cara pergaulan remaja yang dilandasi nilai-nilai agama. Tata cara itu meliputi :

a. Mengucapkan Salam

Ucapan salam ketika bertemu dengan teman atau orang lain sesama muslim, ucapan salam adalah do’a. Berarti dengan ucapan salam kita telah mendoakan teman tersebut.

b. Meminta Izin

Meminta izin di sini dalam artian kita tidak boleh meremehkan hak-hak atau milik teman apabila kita hendak menggunakan barang milik teman maka kita harus meminta izin terlebih dahulu

c. Menghormati orang yang lebih tua dan menyayangi yang lebih muda

Remaja sebagai orang yang lebih muda sebaiknya menghormati yang lebih tua dan mengambil pelajaran dari hidup mereka. Selain itu, remaja juga harus menyayangi kepada adik yang lebih muda darinya, dan yang paling penting adalah memberikan tuntunan dan bimbingan kepada mereka ke jalan yang benar dan penuh kasih sayang.

d. Bersikap santun dan tidak sombong

Dalam bergaul, penekanan perilaku yang baik sangat ditekankan agar teman bisa merasa nyaman berteman dengan kita. Kemudian sikap dasar remaja yang biasanya ingin terlihat lebih dari temannya sungguh tidak diterapkan dalam islam bahkan sombong merupakan sifat tercela yang dibenci Allah.

e. Berbicara dengan perkataan yang sopan

Islam mengajarkan bahwa bila kita berkata, utamakanlah perkataan yang bermanfaat, dengan suara yang lembut, dengan gaya yang wajar dan tidak bual.

f. Tidak boleh saling menghina

Menghina / mengumpat hukumnya dilarang dalam islam sehingga dalam pergaulan sebaiknya hindari saling menghina di antara teman.

g. Tak boleh saling membenci dan iri hati

Rasa iri akan berdampak dapat berkembang menjadi kebencian yang pada akhirnya mengakibatkan putusnya hubungan baik di antara teman. Iri hati merupakan penyakit hati yang membuat hati kita dapat merasakan ketenangan serta merupakan sifat tercela baik di hadapan Allah dan manusia.

h. Mengisi waktu luang dengan kegiatan yang bermanfaat

Masa remaja sebaiknya dipergunakan untuk kegiatan-kegiatan yang bermanfaat remaja harus membagi waktunya dengan subjektif dan efisien, dengan cara membagi waktu menjadi 3 bagian yaitu : sepertiga untuk beribadah kepada Allah, sepertiga untuk dirinya dan sepertiga lagi untuk orang lain.

i. Mengajak untuk berbuat kebaikan

Orang yang memberi petunjuk kepada teman ke jalan yang benar akan mendapatkan pahala seperti teman yang melakukan kebaikan itu, dan ajakan untuk berbuat kebajikan merupakan suatu bentuk kasih sayang terhadap teman.

Demikian beberapa tata cara pergaulan remaja yang dilandasi nilai-nilai moral dan ajaran islam. Tata cara tersebut hendaknya dijadikan pedoman bagi remaja dalam bergaul dengan teman-temannya.

Sumber :
http://meetabied.wordpress.com/2009/11/02/etika-pergaulan-remaja-dalam-pandangan-islam/
Read more...

Fase Remaja

    Fase remaja merupakan masa perkembangan individu yang sangat penting. Harold Alberty (1957) mengemukakan bahwa masa remaja merupakan suatu periode dalam perkembangan yang dijalani seseorang yang terbentang sejak berakhirnya masa kanak-kanak sampai dengan awal masa dewasa. Conger berpendapat bahwa masa remaja merupakan masa yang amat kritis yang mungkin dapat erupakan the best of time and the worst of time.
Kita menemukan berbagai tafsiran dari para ahli tentang masa remaja :
· Freud menafsirkan masa remaja sebagai suatu masa mencari hidup seksual yang mempunyai bentuk yang definitif.Charlotte Buhler menafsirkan masa remaja sebagai masa kebutuhan isi-mengisi.Spranger memberikan tafsiran masa remaja sebagai masa pertumbuhan dengan perubahan struktur kejiwaan yang fundamental.
· Hofmann menafsirkan masa remaja sebagai suatu masa pembentukan sikap-sikap terhadap segala sesuatu yang dialami individu.
· G. Stanley Hall menafsirkan masa remaja sebagai masa storm and drang (badai dan topan).
Para ahli umumnya sepakat bahwa rentangan masa remaja berlangsung dari usia 11-13 tahun sampai dengan 18-20 th (Abin Syamsuddin, 2003). Pada rentangan periode ini terdapat beberapa indikator perbedaan yang signifikan, baik secara kuantitatif maupun kualitatif. Oleh karena itu, para ahli mengklasikasikan masa remaja ini ke dalam dua bagian yaitu: (1) remaja awal (11-13 th s.d. 14-15 th); dan (2) remaja akhir (14-16 th s.d.18-20 th).
Masa remaja ditandai dengan adanya berbagai perubahan, baik secara fisik maupun psikis, yang mungkin saja dapat menimbulkan problema tertentu bagi si remaja. pabila tidak disertai dengan upaya pemahaman diri dan pengarahan diri secara tepat, bahkan dapat menjurus pada berbagai tindakan kenakalan remaja dan kriminal. Problema yang mungkin timbul pada masa remaja diantaranya :
Problema berkaitan dengan perkembangan fisik dan motorik.
Pada masa remaja ditandai dengan adanya pertumbuhan fisik yang cepat. Keadaan fisik pada masa remaja dipandang sebagai suatu hal yang penting, namun ketika keadaan fisik tidak sesuai dengan harapannya (ketidaksesuaian antara body image dengan self picture) dapat menimbulkan rasa tidak puas dan kurang percaya diri. Begitu juga, perkembangan fisik yang tidak proporsional. Kematangan organ reproduksi pada masa remaja membutuhkan upaya pemuasan dan jika tidak terbimbing oleh norma-norma dapat menjurus pada penyimpangan perilaku seksual.
Problema berkaitan dengan perkembangan kognitif dan bahasa.
Pada masa remaja awal ditandai dengan perkembangan kemampuan intelektual yang pesat. Namun ketika, si remaja tidak mendapatkan kesempatan pengembangan kemampuan intelektual, terutama melalui pendidikan di sekolah, maka boleh jadi potensi intelektualnya tidak akan berkembang optimal. Begitu juga masa remaja, terutama remaja awal merupakan masa terbaik untuk mengenal dan mendalami bahasa asing. Namun dikarenakan keterbatasan kesempatan dan sarana dan pra sarana, menyebabkan si remaja kesulitan untuk menguasai bahasa asing. Tidak bisa dipungkiri, dalam era globalisasi sekarang ini, penguasaan bahasa asing merupakan hal yang penting untuk menunjang kesuksesan hidup dan karier seseorang. Namun dengan adanya hambatan dalam pengembangan ketidakmampuan berbahasa asing tentunya akan sedikit-banyak berpengaruh terhadap kesuksesan hidup dan kariernya. Terhambatnya perkembangan kognitif dan bahasa dapat berakibat pula pada aspek emosional, sosial, dan aspek-aspek perilaku dan kepribadian lainnya.
Problema berkaitan dengan perkembangan perilaku sosial, moralitas dan keagamaan.
Masa remaja disebut pula sebagai masa social hunger (kehausan sosial), yang ditandai dengan adanya keinginan untuk bergaul dan diterima di lingkungan kelompok sebayanya (peer group). Penolakan dari peer group dapat menimbulkan frustrasi dan menjadikan dia sebagai isolated dan merasa rendah diri. Namun sebaliknya apabila remaja dapat diterima oleh rekan sebayanya dan bahkan menjadi idola tentunya ia akan merasa bangga dan memiliki kehormatan dalam dirinya. Problema perilaku sosial remaja tidak hanya terjadi dengan kelompok sebayanya, namun juga dapat terjadi dengan orang tua dan dewasa lainnya, termasuk dengan guru di sekolah. Hal ini disebabkan pada masa remaja, khususnya remaja awal akan ditandai adanya keinginan yang ambivalen, di satu sisi adanya keinginan untuk melepaskan ketergantungan dan dapat menentukan pilihannya sendiri, namun di sisi lain dia masih membutuhkan orang tua, terutama secara ekonomis. Sejalan dengan pertumbuhan organ reproduksi, hubungan sosial yang dikembangkan pada masa remaja ditandai pula dengan adanya keinginan untuk menjalin hubungan khusus dengan lain jenis dan jika tidak terbimbing dapat menjurus tindakan penyimpangan perilaku sosial dan perilaku seksual. Pada masa remaja juga ditandai dengan adanya keinginan untuk mencoba-coba dan menguji kemapanan norma yang ada, jika tidak terbimbing, mungkin saja akan berkembang menjadi konflik nilai dalam dirinya maupun dengan lingkungannya.
Problema berkaitan dengan perkembangan kepribadian, dan emosional.
Masa remaja disebut juga masa untuk menemukan identitas diri (self identity). Usaha pencarian identitas pun, banyak dilakukan dengan menunjukkan perilaku coba-coba, perilaku imitasi atau identifikasi. Ketika remaja gagal menemukan identitas dirinya, dia akan mengalami krisis identitas atau identity confusion, sehingga mungkin saja akan terbentuk sistem kepribadian yang bukan menggambarkan keadaan diri yang sebenarnya. Reaksi-reaksi dan ekspresi emosional yang masih labil dan belum terkendali pada masa remaja dapat berdampak pada kehidupan pribadi maupun sosialnya. Dia menjadi sering merasa tertekan dan bermuram durja atau justru dia menjadi orang yang berperilaku agresif. Pertengkaran dan perkelahian seringkali terjadi akibat dari ketidakstabilan emosinya.
Selain yang telah dipaparkan di atas, tentunya masih banyak problema keremajaan lainnya. Timbulnya problema remaja dipengaruhi oleh berbagai faktor, baik internal maupun eksternal. Agar remaja dapat terhindar dari berbagai kesulitan dan problema kiranya diperlukan kearifan dari semua pihak. Upaya untuk memfasilitasi perkembangan remaja menjadi amat penting.....
Read more...

Solusi Problem Remaja

Bagi seorang remaja, sekolah adalah dunia yang
penuh kesempatan penuh makna pembelajaran untuk bekal hidup.sekolah
adalah kebutuhan yang sifatnya formal dan menjadi tuntutan usia
perkembangan remaja. Dapat menikmati suka duka bersekolah dan
memperoleh ilmu dalam prosesnya bagi remaja adalah sebuah
keberuntungan. Hal ini disebabkan tidak semua remaja berkesempatan
bersekolah baik karena tidak mampu secara ekonomi ataupun tidak mampu
karena sebab lain.
Sekolah memberikan
keharusan bagi siswa untuk mencapai suatu standar kemampuan yang
bersifat akademis dan non akademis. Uuntuk mencapainya seorang sisiwa
remaja harus mengikuti proses pembelajaran secara disiplin dan penuh
perhatian dalam arti melibatkan diri secara fisik dan psikis dalam
proses pembelajaran.

Keterlibatan
secara fisik dan psikis bagi seorang remaja pelajar dalam pembelajaran
seringkali adalah hal yang sulit terwujud karena siswa tersebut
mengalami beberapa masalah yang menghambat proses belajar. Tak heran
kalau banyak siswa yang nilai akademisnya kurang baik, nilai non
akademisnya dibawah standar, karena ada penghambat proses keberhasilan
belajar yang mengungkung pribadi remaja tersebuit. Agar remaja pelajar
dapat membebaskan diri dari lingkungan masalah penghambat proses
belajar, maka perlu terlebih dahulu mengenai jenis persoalan yang
banyak dialami oleh remaja sebelum mengupayakan strategi pemecahannya.

Berdasar
dari curah pendapat lewat seorang murid, diperoleh sebuah pengakuan tentang ragam masalah yang
menjadi pengganggu belajar mereka. Secara umum masalah tersebut terdiri
dari :
1. Cinta
Remaja dan cinta
adalah dua hal yang tak terpisahkan. Diawali dari masa puber yang
ditandai dengan perubahan fisik seorang remaja belajar untuk mengenal
dan berelasi dengan lawan jenis dalam konteks hubungan yang melebihi
pertemanan.perilaku yang muncul sebagai ekspresi dari cinta ini dapat
kita lihat sebagai bentuk emosi – emosi yang sangant intens atau kuat.
Perasaan yang tenang mendadak menjadi gelisah, sangat riang, murung,
cemburu, sedih, bersemangat, marah dan berbagai emosi yang muncul
akibat perasaan cinta.aktifitas emosional yang
merupakan bagian dari otak kanan ini mendominasi aktifitas perilaku dan
membuyarkan keaktifan otak kognitif pada belahan otak kiri.
Mungkin
kita menjadi mafhum ketika kita melihat remaja yang jatuh cinta itu
kemudian menjadi uring – uringan, kurang konsentrasi belajar, mogok
sekolah, melamun, atau cuek dengan pelajaran dan mengikuti hanya
sekedar untuk menggugurkan kewajiban siswa atau sekedar mengisi absent
kehadiran karena otak limbic/emosi sedang mendominasi otak nalar atau
rasional..
Meski demikian, cinta adalah hal
yang normal muncul sebagai tanda kedewasaan.Untuk itu sebagai langkah
yang bijaksana adalah perlu mengarahkan siswa untuk memiliki sikap yang
tepat dalam menghadapi sindroma cinta. Siswa perlu diarahkan untuk
menerima cinta dengan penuh kesadaran bahwa untuk menjalani kehidupan
berpasangan dalam cinta harus mengikuti koridor aturan agama bukan
budaya. Sebab ketika mengikuti arus budaya maka cinta remaja seolah
adalah gaya hidup yang asyik, wajar bahkan dianjurkan. Akan tetapi
agama Islam membimbing remaja untuk menghargai cinta dan memperoleh
cinta dengan jalan mulia. Adapun cinta remaja adalah fitrah yang
membutuhkan pengendalian diri atau nafsu sampai pada bata ketika remaja
benar – benar telah dewasa dan siap membangun cinta yang bernuansa
ibadah karena Allah SWT yaitu pernikahan.
2. Kasih sayang orang tua dan keluarga
Hidup
tanpa kasih sayang tentu rasanya sengsara dan sedih. Orang yang sedih
sangat mungkin kehilangan gairah atau motivasi untuk belajar, meski
pada beberapa orang mencoba melupakan kesedihan dengan menyibukan diri
dengan bekerja atau mengejar prestasi sebagai pengalihan rasa sedih.
Bila
seorang siswa remaja meiliki masalah dengan kasih saying keluarga kita
dapat mengenali dari sikapnya yang kurang bersahabat, cenderung kasar,
nakal, atau justru terlihat minder dan kuper, toubel maker, egois, cari
perhatian, melanggar aturan dan sebagainya. Semua itu merupakan
ungkapan ketidak bahagiaannya atas kurang terpenuhinya kebutuhan siswa
tersebut dari kasih sayang terutama orang tua. Hal itu terjadi bisa
jadi karena orang tua sangat sibuk bekerja, kurang paham dalam tanggung
jawab, pola asuh, atau perpecahan keluarga.
Apa
yang dialami siswa dirumah kemudian terbawa kesekolah dalam wujud
perilaku yang kurang punya motivasi belajar, atau muncul dalam bentuk
seperti tersebut diatas.
Bagi siswa
remaja dengan masalah seperti itu, tentu butuh bantuan agar dia bisa
terhindar dari bertingkah laku yang merugikan dan tahu bagimana harus
bersikap dengan cara memberinya bimbingan dan pendekatan penuh kasih
saying agar siswa belajar mengenal tentang sikap kasih saying sekaligus
mtebuka pikirannya untuk melakukan pengendalian perilaku agar menjadi
siswa dan pribadi yang berhasil dalam kehidupan. Lebih utama lagi
ketika situasi keluarga dapat teratasi dan mengalami perbaikan baik
sebagai kerjasama sekolah dengan keluarga siswa ataupun proaktif siswa
secara pribadi dalam mengatasi masalahnya.
3. Guru
Guru
tidak selamanya menjadi sumber inspirasi dan pengetahuan, disebabkan
guru adalah pribadi yang unik sebagaimana siswa, maka pendekatan dan
sikap guru sangat mungkin suatu saat menimbulkan pertentangan atau
hambatan dalam proses belajar. Contoh siswa yang merasa bosan dan
kurang diperhatikan karena tidak cantik atau tampan, siswa remaja yang
bermasalah namun diabaikan saja, siswa yang kurang bisa memahami
pelajaran akibat cara penyampaian guru, ketersinggungan siswa pada
guru, ketidak simpatikan guru dan lain – lain.
Hal
seperti itu, dapat diantisipasi dengan cara guru sering mengupayakan
umpan balik siswa dan mengevaluasi performancenya dari berbagai sumber
agar dapat melakukan perbaikan diri dan dapat menjadi pendidik yang
sukses.
4. Teman
Bagi remaja
teman adalah sangat penting dalam menemukan kepercayaan diri dan
penghargaan diri. Sikap teman dan pandangan teman adalah referensi
remaja dalam memahami dirinya, seringkali antar siswa remaja
memunculkan geng agar dirnya nampak kuat dan diakui lingkungan yang
dibangun berdasar kesamaan sifat atau ciri. Dalam hal kreatifitas dan
pergaulan hal ini seringkali memunculkan masalaha baru yaitu perilaku
pengucilan pada remaja yang berbeda atau lain geng.pada beberapa
kejadian sering kemudian terjadi pertikaian antar geng, ejek – mengejek
dengan teman diluar geng yang dapat memunculkan remaja tertentu
sebagai korban. Akibat yang muncul ialah hilangnya kepercayaan diri
korban dan rasa sakit hati yang sangat mengganggu pada konsentrasi
belajar, semangat sekolah , dan prestasi. Lebih dari itu sikorban
mungkin kemudian menjadi dendam dan melakukan tindakan yang dapat
merugikan dirinya seperti mabuk, drugs, mogok sekolah ,depresi, bunuh
diri, atau justru merugikan orang lain seperti melukai , mencuri,
membunuh dan sebaginya.
Hal ini terlihat
sederhana namun bisa menjadi rumit ketika perilaku yang menjadi akibat
sifatnya ekstrim dan berbau kriminal, maka, sekolah dapat
mengantisipasinya dengan cara membiasakan sikap menghargai teman,
menjaga ucapan kepercayaan diri, membiasakan kebersamaan dan kepedulian
pada teman dengan melakukan bimbingan sikap secara umum dan personal
pada seluruh siswa melalui program bimbingan dan konseling sekolah.
5. Pencarian jati diri
Masa
remaja diawali dari masa pubertas/baligh berkisar antara usia 9 tahun
ke atas. Pada masa tersebut seorang remaja biasanya sedang bingung
memandang dirinya, belum tahu harus seperti dan menjadi apa. Oleh sebab
itulah mereka mencari – carai figure yang mereka minati dan orang –
orang kagumi dengan mencari idola.selain memiliki idola merekapun belum
cukup mengerti tentang potensi diri dan bagaimana merancang kesuksesan
dengan modal tersebut. Untuk itulah seorang guru disekolah sangat
penting memberi bantuan arahan pengenalan dan pengembangan diri remaja.
6. Harapan
Setiap
remaja memiliki harapan seperti normalnya manusia.harapan yang
berkembang secara sehat adalah harapan yang sesuai dengan keadaan dan
kemampuan. Kadangkala remaja memiliki harapan yang berelebihan
sehingga ketika menghadapi kegagalan mengalami frustasi.bagi sebagian
remaja yang yang terbiasa dengan frustasi akan cenderung menyikapi
dengan ketegaran atau sabar tetapi bagi remaja yang selalu dimanja kan
merasa frustasi sebagai hal yang luar biasa sulit dan
menyiksa.sehingga konsentrasi belajar semakin menurun, motivasi
berkurang dan pikiran tersita pada frustasi – frustasi yang dialami .
Sebagai
remaja, adalah wajar apabila belum memiliki kemampuan untuk selalu bisa
memecahkan persoalan. Maka, sekolah dapat memberikan pengetahuan
berkehidupan dan cara- cara mengatasi persoalan agar bisa meraih
harapan, selain itu perlu pula bimbingan untuk menerima kenyataan
sebagai suatu pengalaman yang berharga dan sarana memperbaiki diri
berdasar introspeksi.
7. Uang
Sebagai
remaja, sebagian masih bergantung pada orang tua dalam hal keuangan.
Pola asuh orang tua dalam pengelolaan keuangan anak dapat menjadikan
anak bermasalah.orang tua yang terlalu longgar dalam memberi uang
meyebabkan anak boros, sombong dan cenderung bersikap semaunya. Adapun
yang terlalu ditekan dalam pemenuhan kebutuhan keuangan dapat
menyebabkan remaja menjadi frustasi, tertekan, psikosomatis, kurang
semangat belajar dan masalah perilaku atau kepribadian apabila
siremaja tidak dapat menerima kenyataan atau pola tersebut.
Mengatasi
keadaan tersebut, sekolah dapat membantu siswa untuk dapat menyikapi
pola asuh orang tua dalam hal keuangan secara tepat.aturan pembatasan
uang saku cukup dapat mebuat siswa terkondisi bersikap sederhana lebih
optimal lagi diiringi kesadaran orang tua untuk menumbunhkan sikap
hemat dan sederhana. Namun, bagi remaja yang memiliki kekurangan uang
harus banyak dibimbing untuk menerapkan sikap syukur dalam menerima
keadaan. Bagi remaja yang berpotensi dapat diarahkan untuk gemar
mengikuti kompetisi agar dia belajar mandiri dengan memanfaatkan
bakatnya .hal ini akan dirasakan siswa saat memperoleh bea siswa , uang
pembinaan sebagai penghargaan dan sebagainya.
Siswa
tidak hanya diajari bagaimana meminta uang namun mengelola dan juga
mengupayakannya. Melatih ketrampilan tangan atau boga dapat dijadikan
bekal untuk kelak remaja menekuni usaha produksi tertentu dalam rangka
belajar mandiri.
8. Egois
Egois
merupakan sifat yang khas pada remaja. Perilaku yang muncul bisanya
adalah perilaku ingin menang sendiri, kurang peka pada orang lain, dan
tidak peduli dengan keadaan sekitar. Sifat ini merupakan warisan bentuk
kekanak-kanakan yang dapat berubah setelah si remaja belajar untuk
bersikap lebih dewasa yaitu bertanggung jawab .
Sikap
egois ini dapat memunculkan masalah dalam pergaulan antar
remaja.biasanya ada remaja yang jadi korban.bagi sipelaku keegoisan ini
membuatnya dibenci dan dijauhi teman namun bisa jadi sipelaku tidak
cukup sadar kalau ia memiliki sifat egois atau ada juga yang merasa
bangga memiliki sifat egois. Namun siremaja akan terpukul dan merasa
bersedih hati serta kurang motivasi belajar saat dia mendapat masalah
dipergaulan. Untuk itu remaja dengan masalah sifat egois ini dapat
dibimbing oleh sekolah dan juga orang tua untuk berlatih membangun
sikap tanggung jawab, empati dan kepedulian sosial.
9. Aturan
Bagi
remaja hidup dalam aturan dapat dirasakan seperti penjara dan bukti
ketidak percayaan bahwa siremaja ini masih dianggap anak- anak. Maka
untuk membuktikan kemandiriannnya biasanya mereka suka memberontak dan
bergaya hidup semaunya. Namun hal ini akan dapat diatasi dengan
menumbuhkan kesadaran tentang konsekwensi dari ketidak teraturan dalam
kehidupan sehari – hari dan nyata sehingga siswa akan cenderung
menentukan sikap sendiri untuk dapat mentaati peraturan. Meski demikian
pada beberapa remaja yang sangat menonjol pembangkangannnya terhadap
aturan dapat dikenai sanksi mendidik yang disepakati sebagai tata
tertib sebagai bingkai pengkondisian perilaku, semata – mata untuk
kebaikan remaja tersebut bukan untuk menunjukkan otoritas.
10. pengendalian diri dan emosi
Remaja
memiliki ciri khas perkembangan yaitu emosional.hal ini dapat kita
lihat melalui ekspresi – ekspresi remaja yang cenderung sangat
menyolok.contoh saat mereka riang, murung, histeris dan sebagainya.pada
orang yang matang cenderung menyesuaikan diri dengan tuntutan situasi
dan terbingkai dengan nilai kesantunan. Namun remaja justru membiarkan
emosi dilepaskan secara bebas.akibat dari pengungkapan emosi yang
cenderung tanpa kendali ini sering menimbulkan masalah dalam pergaulan
disekolah.
Emosionalitas remaja ini dapat
diredam dengan tata tertib sekolah atau kelas namun lebih mendasar lagi
dengan penanaman sikap kesantunan pada pikiran dan pembentukan sikap
agar pengendalian diri dan emosi ini muncul lebih sebagai pilihan yang
sadar bukan paksaan.
11. Kesehatan
Tidak
jarang remaja memiliki kebiasaan kurang sehat seperti begadang, main
play stasion overtime, diet agar langsing tanpa pertimbangan dokter dan
semacamnya.hal seperti ini dapat menurunkan kesehatan fisik dan juga
mental remaja, untuk itu perlu ketegasan orang tua dalam kebiasaan
dirumah serta bimbingan sekolah agar remaja mengetahui pola hidup sehat
yang akan mendukung belajarnya
12. Trend
Remaja
mengejar pengakuan dari orang – orang sekirtar dengan cara mengikuti
harapan kelompok, dengan mengikuti standar yaitu trend dan cenderung
menyamakan diri agar tidak dikucilkan.beberapa trend yang berkembang
dapat menjerumuskan remaja dalam penyimpangan moral seprti gaul bebas,
gangguan kesehatan seperti merokok dan narkoba , gaya hidup boros
seperti model HP terkini sebagai syarat gaul dan sebagainya.dalam hal
ini orang tua perlu memberi ketegasan dalam toleransi pemberian
fasilitas, sedangkan sekolah dapat memagari dengan tata tertib serta
penanaman sikap bahwa menjadi korban trend dapat menjerumuskan pribadi
remaja.
13. Teknologi
Bagi
remaja menguasai teknologi terkini adalah tantangan apalagi ketika itu
menawarkan keasyikan seperti chatting, surfing, download nett atau HP,
dan sebagainya.namun agar remaja tidak terjerumus dalam problem akses
situs porno, konsumen gambar porno HP, kecanduan Blue film, kecanduan
onani maka orang tua perlu secara tegas membatasi dan mengawasi serta
berkomunikasi dengan remaja tentang penggunaan alat teknologi tersebut.
Sekolah dapat memberi bimbingan yang mengarahkan kepada wawasan dan
filter remaja dalam menggunakan teknologi tersebut.
14. Stress
Remaja
selama bersekolah dapat mengalami stress akibat kecemasan terhadap
ujian, tugas – tugas yang tidak mampu dikerjakan, peraturan yang ketat
dan lain sebagainya. Stress dapat muncul dalam gejala yang beragam
dimulai dari kehilangan konsentrasi, gagap, pusing, berkeringat dingin,
gelisah, mimpi buruk, pingsan dan sebagainya sebagaimana DR.Dadang
hawari menjadikan empat kelas gejala stress dalam bukunya yang berjudul
al qur’an dan ilmu kesehatan jiwa.
Stress
tersebut, dapat menggangu proses keberhasilan belajar siswa yang masih
remaja.untu mengatasinya maka orang tua dan guru dapat mengajarkan cara
mengurangi stress yaitu dengan didasarkan pada penyebab munculnya
stress.apabila stress tersebut disebabkan sikap yang belum menerima
/rela maka perlu mengubah sikap. Apabila stress tersebut akibat ketidak
mampuan maka perlu giat berlatih. Apabila sumbernya adalah kesehatan
fisik, maka perlu upaya pengobatan.
15. Bimbingan
Remaja
sangat membutuhkan bimbingan agar dia dapat hidup dengan dewasa dan
mampu mengatasi masalah.dirumah seringkali orang tua tidak cukup waktu
membimbing karena sibuk bekerja.bebrapa yang lain tidak tahu apa yang
harus dibimbingkan pada remaja. Maka fungsi sekolah dalam membimbing
kedewasaan remaja sangat berperan.tentu ini akan terjadi apabila guru
menjalani profesinya dengan semangat pendidik yakni tidak semata
profesi tetapi juga mewujudkan siswa yang benar – benar terdidik tidak
hanya secara matematis akademis namun sekaligus moral siswa.apabila
remaja tidak mendapat bimbingan dari orang tua dan pendidik, mau jadi
seperti apa mereka?..................................???
Read more...

Bentuk Kenakalan Remaja

Adapun bentuk-bentuk dari kenakalan remaja adalah :
a. Kebut-kebutan dijalanan yang mengganggu keamanan lalu lintas dan membahayakan jiwa serta orang lain
b. Membolos sekolah lalu bergelandangan sepanjang jalan dan kadang-kadang pergi ke pasar untuk bermain game
c. Memakai dan menggunakan bahan narkotika bahkan hal yang mereka anggap ringan yakni minuman keras.
d. Perjudian dan bentuk-bentuk permainan lain dengan taruhan, seperti permainan domino, remi dan lain-lain.
e. Perkelahian antar geng, antar kelompok, antar sekolah, sehingga harus melibatkan pihak yang berwajib.
Sebab-sebab Terjadinya Kenakalan Remaja
  1. Faktor Internal (Dalam)
a. Reaksi frustasi diri
Dengan semakin pesatnya usaha pembangunan, modernisasi yang berakibat pada banyaknya anak remaja yang tidak mampu menyesuaikan diri terhadap berbagai perubahan sosial itu. Mereka lalu mengalami banyak kejutan, frustasi, ketegangan batin dan bahkan sampai kepada gangguan jiwa.
b. Gangguan pengamatan dan tanggapan pada anak remaja
Adanya gangguan pengamatan dan tanggapan di atas sangat mengganggu daya adaptasi dan perkembangan pribadi anak yang sehat. Gangguan pengamatan dan tanggapan itu, antara lain : halusinasi, ilusi dan gambaran semua.
Tanggapan anak tidak merupakan pencerminan realitas lingkungan yang nyata, tetapi berupa pengolahan batin yang keliru, sehingga timbul interpretasi dan pengertian yang salah. Sebabnya ialah semua itu diwarnai harapan yang terlalu muluk, dan kecemasan yang berlebihan.
c. Gangguan berfikir dan intelegensi pada diri remaja
Berfikir mutlak perlu bagi kemampuan orientasi yang sehat dan adaptasi yang wajar terhadap tuntutan lingkungan. Berpikir juga penting bagi upaya pemecahan kesulitan dan permasalahan hidup sehari-hari. Jika anak remaja tidak mampu mengoreksi pekiran-pekirannya yang salah dan tidak sesuai dengan realita yang ada, maka pikirannya terganggu.
d. Gangguan perasaan pada anak remaja
Perasaan memberikan nilai pada situasi kehidupan dan menentukan sekali besar kecilnya kebahagiaan serta rasa kepuasan. Perasaan bergandengan dengan pemuasan terhadap harapan, keinginan dan kebutuhan manusia. Jika semua tadi terpuaskan, orang merasa senang dan bahagia.
Gangguan-gangguan fungsi perasaan itu antara lain :
1) Inkontinensi emosional ialah tidak terkendalinya perasaan yang meledak-ledak, tidak bisa dikekang.
2) Labilitas emosional ialah suasana hati yang terus menerus berganti-ganti dan tidak tetap. Sehingga anak remaja akan cepat marah, gelisah, tidak tenang dan sebagainya.
3) Ketidak pekaan dan mempunyai perasaan biasa disebabkan oleh sejak kecil anak tidak pernah diperkenalkan dengan kasih sayang, kelembutan, kebaikan dan perhatian.
4) Kecemasan merupakan bentuk “ketakutan” pada hal-hal yang tidak jelas, tidak riil, dan dirasakan sebagai ancaman yang tidak bisa dihindari.
  1. Faktor Eksternal (Luar)
Selain faktor dari dalam ada juga faktor yang datang dari luar anak tersebut, antara lain :
a. Keluarga
Tidak diragukan bahwa keluarga memegang peranan penting dalam pembentukan pribadi remaja dan menentukan masa depannya. Mayoritas remaja yang terlibat dalam kenakalan atau melakukan tindak kekerasan biasanya berasal dari keluarga yang berantakan, keluarga yang tidak harmonis di mana pertengkaran ayah dan ibu menjadi santapan sehari-hari remaja. Bapak yang otoriter, pemabuk, suka menyiksa anak, atau ibu yang acuh tak acuh, ibu yang lemah kepribadian dalam atri kata tidak tegas menghadapi remaja, kemiskinan yang membelit keluarga, kurangnya nilai-nilai agama yang diamalkan dll semuanya menjadi faktor yang mendorong remaja melakukan tindak kekerasan dan kenakalan.
Struktur keluarga anak nakal pada umumnya menunjuk­kan beberapa kelemahan/cacat di pihak ibu, antara lain ialah seba­gai berikut:
1) Ibu ini tidak hangat, tidak mencintai anak-anaknya, bahkan sering membenci dan menolak anak laki-lakinya, sama sekali tidak acuh terhadap kebutuhan anaknya.
2) Ibu kurang mempunyai kesadaran mengenai fungsi kewa­nitaan dan keibuannya; mereka lebih banyak memiliki sifat ke jantan-jantanan.
3) Reaksi terhadap kehidupan anak-anaknya tidak adekuat, tidak cocok, tidak harmonis. Mereka tidak sanggup memenuhi ke­butuhan anak-anaknya, baik yang fisik maupun yang psikis sifatnya.
4) Kehidupan perasaan ibu-ibu tadi tidak mantap, tidak konsis­ten, sangat mudah berubah dalam pendiriannya, tidak pernah konsekuen., dan tidak bertanggung jawab secara moral.
Beberapa kelemahan di pihak ayah yang mengakibatkan anaknya menjadi nakal mempunyai ciri-ciri sebagai berikut:
1) Mereka menolak anak laki-lakinya.
2) Ayah-ayah tadi hampir selalu absen atau tidak pernah ada di tengah keluarganya, tidak perduli, dan sewenang-wenang ter­hadap anak dan istrinya.
3) Mereka pada umumnya alkoholik, dan mempunyai prestasi kriminalitas, sehingga menyebarkan perasaan tidak aman (insekuritas) kepada anak dan istrinya.
4) Ayah-ayah ini selalu gagal dalam memberikan supervisi dan tuntunan moral kepada anak laki-lakinya.
5) Mereka mendidik anaknya dengan disiplin yang terlalu ketat dan keras atau dengan disiplin yang tidak teratur, tidak kon­sisten.
Selain itu, ada juga beberapa faktor yang datang dari keluarga, antara lain :
1) Rumah tangga berantakan. Bila rumah tangga terus ­menerus dipenuhi konflik yang serius, menjadi retak, dan akhirnya mengalami perceraian, maka mulailah serentetan kesulitan bagi semua anggota keluarga, terutama anak-anak. Pecahlah harmonis dalam keluarga, dan anak menjadi sangat bingung, dan merasa­kan ketidakpastian emosional. Dengan rasa cemas, marah dan risau anak mengikuti pertengkaran antara ayah dengan ibu. Mereka tidak tahu harus memihak kepada siapa. Batin anak menjadi sangat tertekan, sangat menderita, dan merasa malu akibat ulah orang tua mereka. Ada perasaan ikut bersalah dan berdosa, serta merasa malu terhadap lingkungan.
2) Perlindungan-lebih dari orang tua. Bila orang tua terlalu banyak melindungi dan memanjakan anak-anaknya, dan menghin­darkan mereka dari berbagai kesulitan atau ujian hidup yang kecil, anak-anak pasti menjadi rapuh dan tidak akan pernah sanggup belajar mandiri. Mereka akan selalu bergantung pada bantuan - orang tua, merasa cemas dan bimbang ragu selalu; aspirasi dan harga-dirinya tidak bisa tumbuh berkembang. Kepercayaan diri­nya menjadi hilang.
3) Penolakan orang tua. Ada pasangan suami-istri yang tidak pernah bisa memikul tanggung jawab sebagai ayah dan ibu. Me­reka ingin terus melanjutkan kebiasaan hidup yang lama, bersenang-senang sendiri seperti sebelum kawin. Mereka tidak mau memikirkan konsekuensi dan tanggung jawab selaku orang dewasa dan orang tua. Anak-anaknya sendiri ditolak, dianggap sebagai beban, sebagai hambatan dalam meniti karir mereka. Anak me­reka anggap cuma menghalang-halangi kebebasan bahkan cuma merepotkan saja.
4) Pengaruh buruk dari orang tua. Tingkah-laku kriminal, a-susila (suka main perempuan, korup, senang berjudi, sering mabuk-mabukan, kebiasaan minum dan menghisap rokok ber­ganja, bertingkah sewenang-wenang, dan sebagainya) dari orang tua atau salah seorang anggota keluarga bisa memberikan pengaruh menular atau infeksius kepada anak. Anak jadi ikut-­ikutan kriminal dan a-susila, atau menjadi anti-sosial. Dengan be­gitu kebiasaan buruk orang tua mengkondisionir tingkah-laku dan sikap hidup anak-anaknya.
b. Lingkungan Sekolah yang Tidak Menguntungkan
Sekolah kita sampai waktu sekarang masih banyak berfungsi sebagai "sekolah dengar" daripada memberikan kesempatan luas untuk membangun aktivitas, kreativitas dan inventivitas anak. Dengan demikian sekolah tidak membangun dinamisme anak, dan tidak merangsang kegairahan belajar anak.
Selanjutnya, berjam-jam lamanya setiap hari anak-anak harus melakukan kegiatan yang tertekan, duduk, dan pasif mendengarkan, sehingga mereka menjadi jemu, jengkel dan apatis.
Di kelas, anak-anak-terutama para remajanya sering mengalami frustasi dan tekanan batin, merasa seperti dihukum atau terbelenggu oleh peraturan yang "tidak adil". Di satu pihak pada dirinya anak ada dorongan naluriah untuk bergiat, aktif dinamis, banyak bergerak dan berbuat; tetapi di pihak lain anak­ dikekang ketat oleh disiplin mati di sekolah serta sistem regimentasi dan sistem sekolah-dengar.
Ada pula guru yang kurang simpatik, sedikit memiliki de­dikasi pada profesi, dan tidak menguasai didaktik-metodik mengajar. Tidak jarang profesi guru/dosen dikomersialkan, dan pe­ngajar hanya berkepentingan dengan pengoperan materi ajaran belaka. Perkembangan kepribadian anak sama sekali tidak diperhatikan oleh guru, sebab mereka lebih berkepentingan dengan ­masalah mengajar atau mengoperkan informasi belaka.
c. Media elektronik
Tv, video, film dan sebagainya nampaknya ikut berperan merusak mental remaja, padahal mayoritas ibu-ibu yang sibuk menyuruh anaknya menonton tv sebagai upaya menghindari tuntutan anak yang tak ada habisnya. Sebuah penelitian lapangan yang pernah dilakukan di Amerika menunjukkan bahwa film-film yang memamerkan tindak kekerasan sangat berdampak buruk pada tingkah laku remaja. Anak yang sering menonton film-film keras lebih terlibat dalam tindak kekerasan ketika remaja dibandingkan dengan teman-temannya yang jarang menonton film sejenis. Polisi Amerika menyebutkan bahwa sejumlah tindak kekerasan yang pernah ditangani polisi ternyata dilakukan oleh remaja persis sama dengan adegan-adegan film yang ditontonnya. Ternyata anak meniru dan mengindentifikasi film-film yang ditontonnya.
d. Pengaruh pergaulan
Di usia remaja, anak mulai meluaskan pergaulan sosialnya dengan teman-tema sebayanya. Remaja mulai betah berbicara berjam jam melalui telefon. Topik pembicaraan biasanya seputar pelajaran, film, tv atau membicarakan cowok/ cewek yang ditaksir dsb.
Hubungan sosial di masa remaja ini dinilai positif karena bisa mengembangkan orientasi remaja memperluas visi pandang dan wawasan serta menambah informasi, bahkan dari hubungan sosial ini remaja menyerap nilai-nilai sosial yang ada di sekelilingnya. Semua ­faktor ini menjadi penyokong dalam pembentukan kepribadiannya dan menambah rasa percaya diri karena pengaruh pergaulan yang begitu besar pada diri remaja, maka hubungan remaja dengan teman sebayanya menentukan kualitas remaja itu. Kalau ini disadari oleh remaja, maka dengan sadar remaja akan menyeleksi teman pergaulannya.
 
Semoga Remaja yang lainnya tidak pernah melakukan kenakalan-kenakalan seperti diatas dan menjadi seorang remaja yang berbudi pekerti baik,taat pada peraturan,orangtua,guru,selalu disiplin serta cerdas dan berinovativ memajukan bangsa kita INDONESIA Amien................
Read more...

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...